Kembali Pengurangan Bahaya Tembakau

Pemerintah Perlu Lebih Terbuka terhadap Bukti Ilmiah Produk Tembakau Alternatif

Pemerintah dinilai perlu bersikap lebih terbuka dan adil dalam menyambut perkembangan penelitian dan inovasi terkait produk tembakau alternatif dan bukti pemanfaatannya dalam mengurangi bahaya tembakau di sejumlah negara.

Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) Dimas Syailendra menilai pemerintah masih belum benar-benar terbuka dalam mempertimbangkan kajian yang ada serta bukti implementasi di negara lain.

Padahal, hasil penelitian menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus memiliki potensi besar untuk mengurangi risiko akibat konsumsi produk tembakau.

"Kita berharap pemerintah bisa lebih membuka diri dalam mempertimbangkan kajian dan bukti yang ada agar keinginan kita bersama untuk menekan dampak atau bahaya akibat konsumsi produk tembakau ini bisa diwujudkan,” ujar Dimas.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menyebutkan saat ini ada begitu banyak produk tembakau alternatif yang beredar di Indonesia. Dia pun berharap pemerintah bisa melihat potensi manfaat yang bisa dihadirkan produk ini dalam menekan bahaya tembakau, seperti yang telah dilakukan Inggris dan Jepang.

“Saya sendiri menyarankan pemerintah untuk tidak berpikir dogmatis. Saat ini kita hidup di zaman modern di mana bisnis merespons cepat apa yang dibutuhkan masyarakat dan teknologi adalah media cepatnya bagi dunia bisnis untuk merespons,” ujarnya.

Untuk bisa sampai ke tahap ini, menurut Dedek, pemerintah perlu membuat aturan yang meregulasi keberadaan dan penggunaan produk-produk tembakau alternatif. Pasalnya, tanpa aturan yang jelas, kehadiran produk ini tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Dedek mengakui bahwa produk tembakau alternatif bukanlah tanpa risiko. Namun, risiko yang ditimbulkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Oleh karena itu, kehadiran produk tembakau alternatif sebaiknya disikapi dengan mencari tahu lebih jauh kajian ilmiah dan profil risiko produknya, mengkaji bukti yang ada seperti keberhasilan implementasinya di negara lain, dan membuat aturan yang proporsional serta adil demi menghindari potensi penyalahgunaan sehingga mendapatkan manfaat maksimal.

Lebih lanjut, Dedek menjelaskan alasan mengapa pemerintah perlu meregulasi produk ini. Pertama, agar keberadaan produk ini tidak melenceng dari konsep utamanya sebagai produk turunan yang bertujuan mengurangi bahaya tembakau.

Kedua, agar pemerintah bisa dengan jelas mengetahui batas usia konsumsi produk ini. Ketiga, agar ada kepastian hukum bagi para pelaku industri yang berniat turut mengembangkan inovasi dan riset produk tembakau alternatif. “Produk ini bisa mengurangi prevalensi perokok jika diregulasi dengan tepat,” pungkas Dedek.

Artikel Lainnya

Tips Tetap Produktif Saat Puasa Seharian

Upaya Sadar Risiko

Tips Tetap Produktif Saat Puasa Seharian

Bulan puasa kerap membuat kita merasa perlu mengurangi kegiatan sehari-hari agar agar dapat melewatinya dengan lebih ringan. Padahal, dengan pengaturan yang tepat, puasa bisa menjadi momentum untuk tetap produktif dan lebih #SadarRisiko, loh.

Kesadaran Risiko Masyarakat Masih Rendah, Masindo Gencarkan Kampanye

Upaya Sadar Risiko

Kesadaran Risiko Masyarakat Masih Rendah, Masindo Gencarkan Kampanye

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap risiko masih tergolong rendah. Untuk itu masyarakat perlu disadarkan mengenai risiko agar tidak lagi bertindak tanpa konsekuensi.

Awas! Doom Spending: Belanja Tanpa Kendali Akibat Kepanikan

Upaya Sadar Risiko

Awas! Doom Spending: Belanja Tanpa Kendali Akibat Kepanikan

Hai Sobat #SadarRisiko. Tahukah kamu bahwa belakangan ini terdapat fenomena dimana orang-orang belanja secara kalap, lupa diri, dan habis-habisan? Inilah perilaku yang dikenal dengan istilah doom spending, yaitu suatu perilaku yang muncul dari rasa ketidakpastian akibat kecemasan dalam hidup.