Kembali Pendekatan Pengurangan Bahaya

Ancaman di Era Digital: Mengenal Risiko Kejahatan Siber

Kejahatan siber menjadi ancaman serius di era digital saat ini, termasuk di Indonesia. Salah satu isu utama yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang risiko dan tindakan pencegahan.

Maka itu, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) mengajak pembaca untuk mengenal berbagai bentuk kejahatan siber yang mengancam, langkah-langkah pencegahan, serta tindakan yang dapat kita ambil jika menjadi korban kejahatan siber.

Kejahatan siber sendiri dapat terjadi dalam bentuk yang beragam. Berikut jenis-jenis kejahatan siber yang umum terjadi di Indonesia.

1. Phishing:
Phishing adalah metode penipuan di mana penyerang mencoba untuk memperoleh informasi pribadi atau keuangan dengan menyamar sebagai entitas tepercaya melalui email, pesan teks, atau situs web palsu. Kasus phishing merupakan jenis kejahatan siber yang sudah cukup lama dilakukan dan yang paling sering merugikan di Indonesia.

2. Ransomware:
Berbeda dengan phishing, ransomware adalah jenis perangkat lunak yang merusak, yang dapat mengenkripsi data pada perangkat sasaran, kemudian menuntut pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses terhadap perangkat tersebut. Serangan ransomware semakin meningkat di Indonesia dan menjadi ancaman baik bagi individu perorangan, aparatur negara, hingga perusahaan-perusahaan besar.

3. Malware:
Malware (perangkat lunak berbahaya) mencakup berbagai jenis ancaman seperti virus, worm, dan trojan. Serangan malware menyerang dengan cara merusak sistem, mencuri data, atau tanpa disadari pengguna, mengendalikan perangkat. Kebanyakan dari malware ini dapat menyusup pada perangkat pengguna melalui unduhan dan lampiran yang terselubung dan tersamarkan.

4. Pencurian Identitas:
Pencurian identitas melibatkan penggunaan data pribadi seseorang tanpa izin untuk melakukan kegiatan yang merugikan. Dalam kasus ini, pelaku dapat menggunakan informasi pribadi untuk tujuan keuangan atau kriminal.

5. Penipuan Digital:
Penipuan digital mencakup berbagai skema penipuan online, termasuk penjualan palsu, investasi bodong, atau penawaran pekerjaan palsu. Di Indonesia, kejahatan siber jenis ini sedang mengalami peningkatan dengan korban yang semakin bertambah, seiring meningkatnya pertumbuhan perdagangan secara daring.

Langkah-Langkah Pencegahan Kejahatan Siber

Layaknya sebuah risiko penyakit, pencegahan merupakan langkah awal dan utama jika kita ingin menghindari berbagai kerugian yang ditimbulkan oleh kejahatan siber. Pendidikan dan kesadaran adalah kunci. Selain itu, berkembang pesatnya teknologi menyebabkan bentuk-bentuk kejahatan siber yang berlangsung di ranah digital semakin mudah untuk berevolusi.

Dengan perkembangan bentuk kejahatan siber, masyarakat perlu pemahaman dasar mengenai bentuk- bentuk kejahatan siber dan pendekatannya, termasuk risiko dan teknik penipuan yang bisa terjadi. Sosialisasi pemahaman kejahatan siber diperlukan untuk membantu setiap orang dan organisasi untuk dapat mengidentifikasikan faktor-faktor atau celah-celah yang dapat memudahkan serangan siber untuk terjadi.

Bentuk-bentuk antisipasi yang dapat dilakukan yakni seperti memasang perangkat lunak untuk sistem keamanan yang kuat, seperti antivirus dan anti-spyware yang bertujuan untuk melindungi perangkat dari serangan malware. Pembaharuan keamanan perangkat lunak secara periodikal juga dapat membantu kita untuk mendapatkan perlindungan terkini.

Selain itu, penggunaan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun yang kita miliki dapat juga membantu melindungi kita dari ancaman kejahatan siber. Dalam hal ini, disarankan untuk menghindari penggunaan informasi pribadi yang mudah ditebak seprti tanggal ulang tahun dan repetisi angka seperti “111111” atau “123456” untuk setiap akun kita. Untuk memaksimalkan proteksi, disarankan mengubah kata sandi secara berkala dan teratur sehingga risiko pencurian akun dapat dimitigasi.

Langkah-langkah lain yang dapat diambil untuk memitigasi risiko serangan siber yaitu melakukan verifikasi email yang mencurigakan sebelum mengklik tautan atau membuka lampiran yang kita terima. Penting dilakukan pengecekan bahwa situs web yang kita kunjungi aman, yaitu dengan memeriksa apakah alamatnya dimulai dengan "https://" dan terdapat ikon gembok pada bilah alamat.

Hal lain yang dapat dilakukan yakni melakukan penyimpanan cadangan atau backup data secara berkala khususnya untuk mengurangi dampak ransomware. Ketika data sudah terenkripsi, maka proses pemulihan dari backup akan lebih mudah, tanpa harus membayar tebusan.

Tindakan Apabila Menjadi Korban Kejahatan Siber

Jika Sobat #SadarRisiko menjadi korban kejahatan siber, segera laporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang atau aparat penegak hukum. Memberikan informasi yang akurat dapat membantu dalam penyelidikan dan penangkapan pelaku.

Jika akun online Sobat #SadarRisiko terkena serangan, segera ubah kata sandi untuk mencegah akses yang tidak sah. Pastikan kata sandi baru yang dipilih kuat dan unik.

Selain itu, sangat disarankan untuk senantiasa memperhatikan aktivitas keuangan secara teratur. Jika terdapat aktivitas mencurigakan, segera hubungi bank atau lembaga keuangan yang terkait untuk melakukan pemblokiran dan pencegahan lanjutan.

Apabila serangan siber yang terjadi melibatkan layanan online, sangat dianjurkan untuk segera hubungi penyedia layanan tersebut supaya akun yang terdampak bisa diamankan secara cepat. Biasanya, panduan dan langkah-langkah tambahan akan diberikan setelah pelaporan terjadinya serangan siber.

Maraknya modus-modus baru kejahatan siber menjadikan langkah-langkah pencegahan semakin beragam. Diperlukan pembaharuan pemahaman yang secara berkelanjutan untuk memitigasi risiko-risiko dari kejahatan siber yang terus bertransformasi ini.

Maka dari itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk selalu #SadarRisiko kejahatan siber dan melakukan upaya-upaya pencegahan sebelum serangan itu terjadi.

Jangan lupa kunjungi artikel lain dari kami dan ikuti akun sosial media MASINDO lainnya untuk tahu lebih banyak tentang membangun budaya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko.  

#SadarRisiko #KurangiRisiko #Masindo

Artikel Lainnya

Wawancara Ketua MASINDO Dimas Syailendra Ranadireksa

Upaya Sadar Risiko

Wawancara Ketua MASINDO Dimas Syailendra Ranadireksa

Pada tahun 2045, Indonesia akan berumur genap 100 tahun. Pada tahun 2030, Indonesia diproyeksikan memiliki bonus demografi atau penduduk usia produktif mencapai 68.3 persen dari total populasi, yang kemudian disebut dengan Generasi Emas. Menurut pemerintah, Generasi Emas ini merupakan nakhoda yang mengarahkan kemajuan atau masa depan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara yang maju. 

Memahami Konsep Pengurangan Bahaya sebagai Langkah untuk Mengurangi Risiko di Berbagai Aspek Kehidupan

Pendekatan Pengurangan Bahaya

Memahami Konsep Pengurangan Bahaya sebagai Langkah untuk Mengurangi Risiko di Berbagai Aspek Kehidupan

Halo sobat #SadarRisiko Masindo di mana pun kalian berada, Sebagai sobat Masindo, kalian harus berkenalan nih dengan konsep pengurangan bahaya (harm reduction). Tapi, mungkin sebagian dari kalian belum paham atau belum pernah mendengar konsep itu.

Capai Indonesia Emas 2045 Lewat Kebijakan Sadar Risiko

Pendekatan Pengurangan Bahaya

Capai Indonesia Emas 2045 Lewat Kebijakan Sadar Risiko

Masyarakat, khususnya mereka yang berusia di atas 18 tahun, memiliki peran krusial dalam menciptakan perubahan positif sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Partisipasi mereka mampu mengurangi risiko yang dapat menghambat kemajuan di berbagai aspek kehidupan. Hal inilah yang membuat Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO) menginisiasi acara talkshow bertajuk “Unleashing Youth Power in Shaping the Future: Partisipasi Generasi Muda & Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko” sebagai upaya untuk mendorong masyarakat terlibat aktif dalam pembuatan kebijakan publik yang tepat.