Kembali Upaya Sadar Risiko

Gerakan #SadarRisiko Indonesia: Mengenal Dimas Syailendra Ranadireksa, Ketua MASINDO

Di tengah dinamika dan keberagaman Indonesia, kesadaran akan risiko menjadi kunci penting demi mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Bersama Dimas Syailendra R., Ketua Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO), kami mengajak Sobat #SadarRisiko untuk mengubah cara pandang terhadap risiko, melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi lintas sektoral MASINDO yang bertujuan untuk menanamkan budaya #SadarRisiko di setiap lapisan masyarakat.

Misi sederhana namun kuat ini semakin mendorong berbagai inisiatif MASINDO melalui berbagai cara dan di seluruh Indonesia.

Kesadaran risiko bukanlah konsep yang abstrak. #SadarRisiko dan #KurangiRisiko adalah kunci untuk mengantisipasi konsekuensi dari setiap langkah yang kita ambil.

Dalam hal ini, kesadaran risiko berperan sebagai pendekatan praktis dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan individu hingga level masyarakat.

"#SadarRisiko dan #KurangiRisiko itu sangat penting, karena dalam kehidupan sehari-hari banyak risiko tersembunyi yang nyata," tegas Dimas. "Dengan menerapkan kesadaran risiko, kita menjadi lebih siap menghadapi konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil."

 

Filosofi ini meluas ke contoh sehari-hari lanjut Dimas. "Harapannya, dalam setiap pengambilan keputusan, kita sudah bisa mengantisipasi dampak positif atau negatifnya. Contohnya melakukan pinjol. Kadang orang kaget kalau gagal bayar dan harus menghadapi konsekuensinya. Nah ini seharusnya tidak terjadi kalau sudah #SadarRisiko"

Kesadaran akan risiko menjadi kunci penting demi mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bersama. Bersama Dimas Syailendra R., Ketua Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO), kami mengajak Sobat #SadarRisiko untuk mengubah cara pandang terhadap risiko, melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi lintas sektoral MASINDO yang bertujuan untuk menanamkan budaya #SadarRisiko di setiap lapisan masyarakat.

Mengubah Pola Pikir Indonesia

MASINDO berupaya untuk mendorong perubahan paradigma masyarakat dalam hal melihat sebuah risiko – dari reaktif ke proaktif.

"Kita harus terbiasa berpikir 'nanti bagaimana' daripada 'bagaimana nanti'," tegas Dimas. "Artinya harus terbiasa untuk berpikir tentang langkah-langkah yang akan diambil di masa depan daripada hanya memikirkan bagaimana menghadapi situasi saat ini."

Dimas mengilustrasikan ini dengan contoh praktis: "Kalau Sobat #SadarRisiko naik sepeda motor ke tempat kerja, pertimbangkan risikonya dengan berpikir 'nanti bagaimana kalau terpapar asap knalpot kendaraan lain'? Kesehatan berisiko terganggu karena asapnya mengandung TAR yang bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Selain itu, pakaian juga berisiko bau asap. Karena menyadari risiko- risiko tersebut, Sobat #SadarRisiko memakai masker untuk mengurangi risiko bahaya TAR dan memakai jaket supaya pakaian berkurang terpapar asapnya."

Membangun Indonesia yang Tangguh

Visi MASINDO tidak hanya tentang kesadaran risiko individu, tetapi juga strategi pembangunan nasional. Hal ini terlihat dalam diskusi publik terbaru kolaborasi antara MASINDO dan Kompas Group Radio Network berjudul "Membangun Indonesia Tangguh: Penerapan Paradigma Sadar Risiko dalam Pembangunan Berkelanjutan."

Dalam forum terbuka tersebut, Dimas menekankan bagaimana kesadaran risiko menjadi semakin relevan saat Indonesia mempersiapkan visi "Indonesia Maju 2045". 

"Menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, pendekatan sadar risiko menjadi semakin relevan dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan," ujarnya.

Diskusi tersebut menghadirkan tokoh-tokoh penting termasuk Amich Alhumami, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, yang menekankan pendekatan pengurangan bahaya daripada kebijakan zero-tolerance dalam pengelolaan risiko. 

“Dalam konteks pembangunan, pengurangan bahaya berperan dalam konteks menjaga stabilitas, sehingga ketika mau beralih dari ekonomi ekstraktif (brown economy), kita tetap memiliki kesadaran untuk membangun Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Amich.

Pada acara tersebut, anggota DPR RI, Puteri Anetta Komarudin menambahkan, "Mitigasi risiko dan menerapkan kebijakan pengurangan risiko lebih realistis untuk diterapkan di Indonesia dibandingkan mengeliminasi risiko secara total. “Contohnya, pada sektor tembakau yang menghadapi tantangan regulasi yang meningkatkan risiko peningkatan rokok illegal. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya kebijakan berbasis mitigasi risiko perlu dicari keseimbangannya dari segi ekonomi dan kesehatan.”

Sementara itu, Hari Prasetiyo, pakar hukum dari Universitas Indonesia menambahkan, “Pemetaan risiko yang tepat menentukan kebijakan yang lebih terarah, efektif dan responsif terhadap berbagai tantangan yang mungkin muncul. Kaitannya dengan tujuan Bappenas untuk mengurangi prevelansi merokok dan dampak kesehatannya, pendekatan pengurangan risiko bisa diadopsi untuk menciptakan kebijakan yang lebih seimbang.”

Kolaborasi untuk Indonesia yang Lebih Tangguh

Salah satu keunggulan MASINDO adalah pendekatan lintas sektoralnya. “Kami terbuka untuk berkolaborasi dengan pemerintah, industri, media, NGO, dan masyarakat,” jelas Dimas. Pendekatan ini menjadi landasan untuk menciptakan budaya sadar risiko yang tidak hanya mengedukasi, tapi juga mendorong terciptanya kebijakan yang responsif dan inovatif. 

MASINDO tetap aktif membangun kesadaran mengenai dampak risiko, #SadarRisiko dan cara #KurangiRisiko melalui edukasi, advokasi, dan mendorong pembuatan kebijakan berbasis riset.

Saat Indonesia melangkah menuju tahun 2045— dengan prediksi 70% populasi berada di usia produktif—Dimas dan MASINDO turut berupaya mendukung pemerintah dalam menyiapkan "Generasi Emas" yang cerdas dalam mengambil keputusan, dengan fondasi yang kuat dalam kesadaran risiko, menuju pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Untuk  mengetahui lebih lanjut tentang penerapan kesadaran risiko dalam kehidupan sehari-hari, ikuti terus media sosial MASINDO agar terus membangun dan mengembangkan budaya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko!

Artikel Lainnya

Peran Penting Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Upaya Sadar Risiko

Peran Penting Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Sobat #SadarRisiko, apakah kamu pernah merasakan stres atau cemas secara terus- menerus di tempat kerja? Hal ini merupakan tanda-tanda adanya risiko kesehatan mental di tempat kerja dan ini menjadi isu yang semakin penting untuk diperhatikan sebagai bagian dari membangun tempat kerja yang produktif dan tetap sehat baik secara fisik maupun mental di era modern seperti saat ini

Pentingnya Kesadaran Generasi Muda Terhadap Pencegahan Penyakit Kanker

Pengurangan Bahaya Tembakau

Pentingnya Kesadaran Generasi Muda Terhadap Pencegahan Penyakit Kanker

Sobat MASINDO, setiap tanggal 4 Februari merupakan Hari Kanker Sedunia. Mengapa hari tersebut patut diperingati? Hari yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker ini sangat berguna untuk memperingati pentingnya upaya kolektif dalam mempromosikan pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker di kalangan masyarakat global. Selain itu, Hari Kanker Sedunia ini juga sering digunakan secara khusus untuk mengadvokasikan adanya peningkatan akses layanan kesehatan bagi para pengidap kanker di dunia.

Sadar Risiko Paparan TAR di Sekitarmu

Pendekatan Pengurangan Bahaya

Sadar Risiko Paparan TAR di Sekitarmu

TAR merupakan zat karsinogenik yang sangat berbahaya bagi kesehatan ketika dihirup. TAR dapat menyebabkan risiko kerusakan paru-paru karena saluran udara akan menjadi lebih sempit sehingga mengganggu penyerapan oksigen ke dalam tubuh.