Puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim di seluruh dunia pada bulan Ramadhan. Puasa identik dengan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya dari waktu terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Namun di balik kewajiban puasa tersebut, apa sih sebenarnya manfaat dari puasa itu sendiri?
Pasti sobat Masindo juga pernah bertanya-tanya mengenai hal tersebut. Maka dari itu, mari simak artikel berikut biar Masmin jelaskan lebih lanjut terkait dengan manfaat puasa dan bagaimana cara kita menjaga kesehatan di waktu puasa, termasuk kebiasaan yang harus dihindari agar berpuasa tetap nyaman dan sehat.
Manfaat Berpuasa bagi Kesehatan
Bulan Ramadhan merupakan bulan sangat dinantikan oleh umat muslim sebagai waktu untuk lebih banyak beribadah dan melaksanakan kewajiban berpuasa., Namun, di luar itu berpuasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat kesehatan dari berpuasa:
Puasa dapat membantu mengontrol asupan makanan dan jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Sehingga, tidak ada konversi kalori berlebih menjadi tumpukan lemak yang akan mengakibatkan peningkatan berat badan. Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang akan membantu dalam proses pembakaran kalori serta menurunkan berat badan.
Menerapkan pola makan sehat saat berpuasa, seperti memperbanyak protein saat sahur dan menjaga gizi makanan saat berbuka akan membantu menjaga kesehatan jantung. Hal tersebut dapat mendukung tubuh kita dalam menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah, sehingga menurunkan risiko terkena penyakit jantung, kolesterol tinggi, serta tekanan darah tinggi.
Perubahan sumber energi pada otak selama berpuasa akan meningkatkan fungsi otak. Hal ini karena protein pada otak akan meningkat sehingga dapat meningkatkan fungsinya dalam mengatur perilaku, sensorik, motorik, daya ingat, dan juga pembelajaran.
Puasa akan membantu mengurangi risiko diabetes. Diabetes pada umumnya ditandai dengan adanya kadar gula berlebih pada darah. Kelebihan gula dalam darah dapat disebabkan oleh kebiasaan konsumsi gula secara berlebih dan tidak disandingkan dengan aktivitas yang cukup, sehingga gula tidak dapat dikonversi maksimal menjadi energi dan terakumulasi secara terus-menerus dalam darah.
Saat berpuasa, asupan gula dalam tubuh jauh lebih sedikit dari hari biasa dan proses konversi gula menjadi energi akan tetap berlangsung. Inilah yang membuat tubuh menjadi lemas saat menjalani puasa. Namun, sebetulnya tubuh manusia mampu bertahan selama 8-10 jam tanpa asupan makanan atau minuman dengan memanfaatkan cadangan gula yang tersimpan. Sehingga kadar gula dalam tubuh dapat berkurang secara signifikan saat berpuasa dan dapat membantu mengurangi risiko diabetes. Puasa secara rutin juga diyakini dapat menurunkan risiko resistensi insulin sehingga gula dapat dikonversi secara efisien menjadi energi bagi tubuh.
Itulah beberapa manfaat dari berpuasa. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa puasa juga dapat menjadi cara untuk mengurangi risiko sindrom metabolik yang juga terkait dengan risiko penyakit tidak menular.
Baca: Mengenal Sindrom Metabolik sebagai Langkah Awal Mengurangi Risiko Penyakit Kronik Tidak Menular
Namun, untuk memastikan bahwa puasa yang dijalankan benar-benar membawa manfaat baik bagi tubuh, ada kebiasaan-kebiasaan kurang baik yang harus dihindari. Hal ini mungkin secara tidak sadar sering dilakukan saat berpuasa. Apa saja sih kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik itu?
Kebiasaan Kurang Baik Saat Puasa
Kebiasaan kurang baik pertama yang mungkin sering dilakukan saat puasa adalah melewatkan/meninggalkan sahur. Ada berbagai hal yang dapat jadi penyebab kebiasaan ini, seperti malas akibat kantuk yang tak tertahan, ketiduran dan tidak terbangun saat tiba jam sahur, ataupun sikap menyepelekan sahur karena menganggap mampu menjalani puasa dengan lancar tanpa sahur sekalipun. Namun, pada dasarnya tubuh manusia perlu nutrisi agar mampu bertahan selama kurang lebih 13 jam tanpa asupan makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh. Nutrisi tersebutlah yang akan mendukung untuk beraktivitas saat berpuasa. Jika nutrisi itu tidak terpenuhi, tubuh akan rentan mengalami masalah kesehatan seperti dehidrasi, bau mulut, lemas, sakit kepala, dan masalah pencernaan.
Kebiasaan berikutnya yang perlu dihindari adalah langsung tidur setelah sahur. Kebiasaan ini sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menyebabkan tubuh menjadi rentan mengalami gangguan pencernaan dan bisa menjadi pemicu terjadinya penyakit maag, refluks asam lambung (GERD), hingga stroke. Hal tersebut karena tubuh membutuhkan waktu setidaknya 3 jam untuk memproses dan menyerap makanan. Langsung tidur setelah sahur bisa mengakibatkan asam lambung naik ke kerongkongan, ataupun meningkatkan tekanan pada darah yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan di atas.
Kebiasaan makan banyak saat berbuka sebagai pembalasan adalah kebiasaan yang sangat umum bagi orang yang berpuasa. Padahal, ini sangat tidak dianjurkan untuk kesehatan dan bisa menimbulkan berbagai masalah pada tubuh, seperti gangguan pencernaan dan peningkatan risiko obesitas.
Mengonsumsi makanan kurang sehat adalah kebiasaan yang perlu dihindari saat berpuasa. Sebab tubuh membutuhkan asupan nutrisi setelah seharian menjalani puasa. Makanan kurang sehat, seperti makanan yang tinggi kalori, lemak, dan gula, tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan itu. Jika konsumsi makanan kurang sehat sering dilakukan, maka risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes dapat meningkat.
Setelah mengetahui manfaat berpuasa dan juga kebiasaan yang harus dihindari saat puasa, Masmin juga punya beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat selama puasa, yuk disimak!
Tips Sehat Selama Puasa
Untuk menghindari dehidrasi pada siang hari saat berpuasa, penting untuk memenuhi asupan cairan tubuh dengan minum air putih sebanyak 2 liter atau setara dengan 8 gelas. Hal ini bisa dicapai dengan meminum 2 gelas air putih saat buka, 4 gelas saat makan sampai menjelang tidur, dan 2 gelas lagi di waktu sahur, sehingga kebutuhan cairan per hari dapat tercukupi.
Mengatur pola tidur saat puasa sangatlah penting agar aktivitas yang dijalani tidak terganggu, terutama akibat rasa kantuk. Memilih untuk tidur lebih awal di malam hari dapat menjadi salah satu solusi, terutama agar tidak merasakan kantuk yang berlebihan saat sahur. Selain itu, tidur singkat di waktu siang (power nap) juga dapat menjadi opsi agar tubuh tetap bugar di kala puasa.
Itulah beberapa penjelasan dari Masmin mengenai manfaat, kebiasaan yang perlu dihindari, dan juga tips menjalani puasa. Semoga sobat #SadarRisiko mendapatkan manfaat dari berpuasa!
Selain itu kunjungi dan ikuti akun sosial media instagram @Masindo.id untuk mendapatkan informasi lain mengenai #SadarRisiko, agar kita dapat #KurangiRisiko apapun yang mungkin terjadi pada kita, dimanapun dan kapanpun. Baca juga artikel lain dan jangan lupa like dan share jika menurutmu artikel ini bermanfaat. Mari bersama-sama menjaga diri sendiri, sadar risiko sedari dini dan ikut menyebarkan informasi akan pentingnya sadar risiko kepada orang lain.
#SadarRisiko #KurangiRisiko #Masindo
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap risiko masih tergolong rendah. Kondisi tersebut mendorong terbentuknya Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), perkumpulan individu dan organisasi dengan persamaan pandangan
Sobat MASINDO, prevalensi perokok dewasa di Indonesia terus menjadi isu kesehatan yang menjadi sorotan. Hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang dalam sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.
Pada tahun 2045, Indonesia akan berumur genap 100 tahun. Pada tahun 2030, Indonesia diproyeksikan memiliki bonus demografi atau penduduk usia produktif mencapai 68.3 persen dari total populasi, yang kemudian disebut dengan Generasi Emas. Menurut pemerintah, Generasi Emas ini merupakan nakhoda yang mengarahkan kemajuan atau masa depan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yaitu menjadi negara yang maju.