Serangan jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 merupakan beberapa contoh penyakit yang mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Ketiga penyakit tersebut merupakan contoh penyakit yang tergolong dalam kelompok penyakit tidak menular (PTM). Perlu diketahui, risiko seseorang terkena PTM dapat meningkat ketika ia mengalami sindrom metabolik. Mari simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sindrom metabolik, gejala dan cara pencegahannya agar kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronik yang tidak menular.
Apa itu Sindrom Metabolik?
Sindrom metabolik adalah kondisi ketika seseorang mengalami diabetes (kadar gula tinggi), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan obesitas secara bersamaan. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronik yang tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan juga diabetes.
Seseorang dapat dikatakan mengidap sindrom metabolik ketika terdiagnosa setidaknya tiga dari keseluruhan kondisi di bawah ini:
Gejala Sindrom Metabolik
Gejala sindrom metabolik dapat dikenali ketika memiliki ciri seperti berikut:
Namun, tidak semua orang dapat menyadari bahwa ia tengah mengalami gejala sindrom metabolik, sebab gejala-gejala tersebut dirasa lumrah/sudah biasa terjadi dan akan sembuh dengan sendirinya.
Apa Penyebab Meningkatnya Risiko Sindrom Metabolik?
Secara umum, faktor-faktor penyebab meningkatnya risiko sindrom metabolik dapat digolongan dalam dua kategori. Kategori pertama merujuk pada faktor-faktor risiko yang bisa dikendalikan, seperti kebiasaan kita sehari-hari. Sedangkan kategori kedua merupakan faktor-faktor yang berada di luar kendali kita, seperti umur dan riwayat keluarga.
Berikut informasi lebih rinci terkait kedua kategori faktor risiko sindrom metabolik tersebut:
Kategori pertama: faktor risiko yang dapat dikendalikan
Kategori kedua: faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan
Selain kedua jenis faktor risiko di atas, sejumlah kondisi medis juga dapat meningkatkan risiko dari sindrom metabolik. Kondisi-kondisi tersebut antara lain adalah:
Cara Mengurangi Risiko Sindrom Metabolik
Berikut cara untuk mengurangi risiko sindrom metabolik yang dapat dilakukan, antara lain:
Demikian penjelasan dari Masmin mengenai deskripsi, gejala, risiko dan cara mengurangi risiko sindrom metabolik. Semoga artikel ini dapat membantumu dalam sadar risiko, identifikasi dan pencegahan sindrom metabolik.
Terima kasih telah membaca artikel Masindo. Untuk mendapatkan informasi seputar sadar risiko dan pengurangan risiko, mari kunjungi sosial media instagram @masindo.id. Mari bersama-sama menjaga diri sendiri, sadar risiko sedari dini dan ikut menyebarkan informasi akan pentingnya sadar risiko kepada orang lain.
#SadarRisiko #KurangiRisiko #Masindo
Polusi udara, terutama di kota-kota besar, menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat modern di seluruh dunia. Dalam hal ini, WHO menetapkan pedoman parameter kualitas udara pada tahun 2021
Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) mengajak masyarakat peduli terhadap risiko yang terjadi di sekitar terutama di tengah kondisi pandemi seperti sekarang.
Masyarakat, khususnya mereka yang berusia di atas 18 tahun, memiliki peran krusial dalam menciptakan perubahan positif sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Partisipasi mereka mampu mengurangi risiko yang dapat menghambat kemajuan di berbagai aspek kehidupan. Hal inilah yang membuat Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO) menginisiasi acara talkshow bertajuk “Unleashing Youth Power in Shaping the Future: Partisipasi Generasi Muda & Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko” sebagai upaya untuk mendorong masyarakat terlibat aktif dalam pembuatan kebijakan publik yang tepat.