Kembali Upaya Sadar Risiko

Waspada Risiko di Balik Tren Matcha: Kenali Batas Aman Konsumsi

Sobat #SadarRisiko, siapa yang suka matcha?

Minuman hijau pekat ini memang digemari banyak orang karena rasanya yang unik sekaligus dikenal sebagai alternatif pengganti kopi. Matcha sering dicari bagi mereka yang ingin mendapatkan dorongan energi tambahan – apalagi tren minuman matcha kekinian makin mudah dijumpai di mana-mana.

Di balik manfaat minuman matcha bagi kesehatan, tahukah Sobat #SadarRisiko akan risiko-risiko yang bisa timbul jika matcha diminum berlebihan?

Apa Itu Matcha?

Matcha merupakan bubuk teh hijau berkualitas tinggi yang dihasilkan dari daun teh pilihan. Tanaman teh matcha ditanam dengan metode shade-grown, dimana daun teh ditutup dari paparan sinar matahari langsung sekitar 3-4 minggu sebelum panen. Hasilnya, daun teh jadi lebih hijau pekat sehingga kandungan klorofil, L-thenaine, dan kafeinnya lebih tinggi.

Inilah yang membuat matcha memiliki warna hijau cerah, rasa lebih kompleks dibanding teh hijau biasa, dan dipercaya membantu tubuh menjadi lebih segar dan rileks sekaligus.

Kandungan Khas Matcha

  • Klorofil — berperan sebagai detoks alami.
  • L-theanine — menenangkan pikiran tanpa membuat mengantuk.
  • Kafein — memberi efek boost energi, mirip kopi tetapi dengan efek samping yang berbeda.

Perpaduan ketiganya menjadikan matcha minuman fungsional yang populer di kalangan anak muda.

Image

Risiko Konsumsi Matcha Berlebihan

Di balik manfaatnya, konsumsi matcha secara berlebihan bisa memicu masalah kesehatan seperti:

  1. Gangguan Pencernaan
    Tanin dalam matcha dapat mengiritasi lapisan lambung sehingga memicu mual, muntah, diare, nyeri perut, hingga meningkatkan asam lambung — terutama bila diminum dalam keadaan perut kosong.

  2. Gangguan Penyerapan Nutrisi
    Tanin juga dapat menghambat penyerapan zat besi dan mineral penting. Jika dikonsumsi berlebihan, defisiensi zat besi, risiko anemia, hingga ketidakseimbangan mineral bisa meningkat.

  3. Gangguan Tidur
    L-theanine memang menenangkan, tetapi kandungan kafein di dalam matcha tetap bisa mengganggu pola tidur. Terlalu banyak minum matcha, apalagi di sore atau malam hari, dapat menimbulkan insomnia, tidur tidak nyenyak, hingga rasa gelisah.

  4. Dampak Kardiovaskular
    Kafein, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, berpotensi menaikkan detak jantung, tekanan darah, hingga menimbulkan jantung berdebar, terutama pada orang yang sensitif terhadap kafein. Jantung berdebar juga dapat turut diiringi dengan meningkatnya rasa cemas.

Siapa yang Perlu Lebih Waspada?

Bagi kelompok tertentu di dalam masyarakat, konsumsi matcha secara berlebihan juga menjadi lebih berisiko.

  • Penderita gangguan kecemasan — kafein dapat memperburuk gejala cemas.
  • Penderita GERD & masalah lambung — risiko iritasi lambung dan naiknya asam lambung lebih tinggi.

Jadi, Berapa Batas Konsumsi Matcha yang Aman?

Untuk menikmati manfaat matcha tanpa risiko, kita dapat #KurangiRisiko dengan memperhatikan panduan konsumsi sebagai berikut:

  1. Dewasa sehat: 1-2 sendok teh bubuk matcha per hari;
  2. Maksimal 3-4 cangkir matcha sehari;
  3. Hindari konsumsi di sore atau malam hari untuk mencegah gangguan tidur.

Selain itu, bijaksanalah ketika kita mulai mengkonsumsi matcha, dengan melalukan beberapa hal ini:

  • Mulai dari porsi kecil untuk melihat reaksi tubuh.
  • Konsumsi matcha bersama makanan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
  • Jangan campur dengan minuman stimulan lain seperti kopi.
  • Hindari konsumsi berlebihan dengan makanan pedas atau asam.

SadarRisiko dalam Mengonsumsi Matcha

Kalau Sobat #SadarRisiko mengalami gejala seperti jantung berdebar tidak beraturan, cemas berlebihan, gangguan tidur, sakit kepala, tremor, atau gangguan sistem pencernaannya, segera kurangi konsumsi dan perbanyak minum air putih untuk menghilangkan efek dari kafeinnya. Jika masih membutuhkan alternatif, kita dapat mempertimbangkan minuman seperti teh hijau atau teh herbal.

Asal dikonsumsi dengan cara yang tepat dan dosis yang pas, matcha memang memiliki berbagai manfaat - seperti halnya makanan atau minuman lainnya. Kuncinya terletak pada konsumsi yang tepat dan seimbang.

Yuk, tetap #SadarRisiko dan #KurangiRisiko agar manfaat matcha bisa dinikmati tanpa mengorbankan kesehataan.

Ingin tips dan informasi kesehatan lainnya? Ikuti terus media sosial MASINDO dan tetap #SadarRisiko dalam setiap aktivitas sehari-hari!

Artikel Lainnya

MASINDO Edukasi Masyarakat untuk Kurangi Risiko Penyakit Tidak Menular

Upaya Sadar Risiko

MASINDO Edukasi Masyarakat untuk Kurangi Risiko Penyakit Tidak Menular

Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) aktif mengedukasi terkait pengurangan bahaya di berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. MASINDO menggelar webinar yang mengangkat tema 'Upaya Preventif & Sadar Risiko Penyakit Tidak Menular', sekaligus untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional 2023 pada Kamis (30/11/2023). Acara yang berlangsung di Jakarta ini menjadi momentum untuk mengajak masyarakat mendorong aksi dan meningkatkan kesadaran tentang Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia.

#SadarRisiko Polusi Udara di Dalam Rumah

Upaya Sadar Risiko

#SadarRisiko Polusi Udara di Dalam Rumah

Sumber polusi udara di dalam rumah bisa datang dari berbagai sumber, seperti asap rokok, asap dapur, debu, tungau serta jamur dan lumut akibat udara lembab. Selain itu, AC dan kipas angin kotor, semprotan pembasmi serangga, pernis perabotan baru atau cat juga dapat menjadi sumber polusi udara.

Musim Hujan Datang Lebih Awal – #SadarRisiko Bencana Alam yang Mengintai

Upaya Sadar Risiko

Musim Hujan Datang Lebih Awal – #SadarRisiko Bencana Alam yang Mengintai

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan pada tahun 2025 dan 2026 akan datang lebih awal dari biasanya.