Kembali Pengurangan Bahaya Tembakau

Pemerintah Diminta Terbuka Terhadap Bukti Ilmiah Tembakau Alternatif

Pemerintah diminta lebih terbuka dan adil dalam menyambut perkembangan penelitian dan inovasi terkait produk tembakau alternatif dan bukti pemanfaatannya dalam mengurangi bahaya tembakau di sejumlah negara.

Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra memandang, pemerintah masih belum benar-benar terbuka dalam mempertimbangkan kajian yang ada serta bukti implementasi di negara lain.

Menurutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau vape, produk tembakau yang dipanaskan, memiliki potensi besar untuk mengurangi risiko akibat konsumsi produk tembakau.

“Kita berharap pemerintah bisa lebih membuka diri dalam mempertimbangkan kajian dan bukti yang ada agar keinginan kita bersama untuk menekan dampak atau bahaya akibat konsumsi produk tembakau ini bisa diwujudkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/11).

Sementara, Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menyebutkan saat ini ada begitu banyak produk tembakau alternatif yang beredar di Indonesia. Dia pun berharap pemerintah bisa melihat potensi manfaat yang bisa dihadirkan produk ini dalam menekan bahaya tembakau, seperti yang telah dilakukan Inggris dan Jepang.

“Saat ini kita hidup di zaman modern di mana bisnis merespons cepat apa yang dibutuhkan masyarakat dan teknologi adalah media cepatnya bagi dunia bisnis untuk merespons,” tuturnya.

Untuk bisa sampai ke tahap ini, kata Dedek, pemerintah perlu membuat aturan yang meregulasi keberadaan dan penggunaan produk-produk tembakau alternatif. Pasalnya, tanpa aturan yang jelas, kehadiran produk ini tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.

Dedek mengakui bahwa produk tembakau alternatif bukanlah tanpa risiko. Namun, risiko yang ditimbulkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok.

Oleh karena itu, kehadiran produk tembakau alternatif sebaiknya disikapi dengan mencari tahu lebih jauh kajian ilmiah dan profil risiko produknya, mengkaji bukti yang ada seperti keberhasilan implementasinya di negara lain, dan membuat aturan yang proporsional serta adil demi menghindari potensi penyalahgunaan sehingga mendapatkan manfaat maksimal.

“Produk ini bisa mengurangi prevalensi perokok jika diregulasi dengan tepat,” pungkas Dedek

Artikel Lainnya

Pentingnya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko Kebakaran dalam Menyambut Kemarau Panjang

Upaya Sadar Risiko

Pentingnya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko Kebakaran dalam Menyambut Kemarau Panjang

Pada tahun 2024 ini, fenomena cuaca panas ekstrem, yaitu ketika suhu udara mencapai lebih dari 1 derajat Celsius lebih tinggi dari rata-rata suhu selama setahun ke belakang, tengah melanda berbagai daerah di penjuru dunia, baik itu di Eropa, Timur Tengah, sebagian Benua Amerika, hingga Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Menyongsong Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Sadar Risiko

Upaya Sadar Risiko

Menyongsong Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Sadar Risiko

Pada tanggal 17 Agustus 2024, Indonesia akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-79. Momentum ini menjadi pengingat bahwa hanya tersisa 21 tahun lagi menuju Indonesia Emas 2045, saat negara kita genap berusia 100 tahun. Di tengah euforia perayaan kemerdekaan, muncul pertanyaan penting: Sudahkah kita siap menghadapi tantangan masa depan?

Masindo Ajak Warga Kota Bandung Tumbuhkan Budaya Sadar Risiko

Pendekatan Pengurangan Bahaya

Masindo Ajak Warga Kota Bandung Tumbuhkan Budaya Sadar Risiko

Pentingnya konsep sadar risiko dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya bagi Kota Bandung yang memiliki komposisi penduduk yang beragam.