Kembali Pendekatan Pengurangan Bahaya

Masindo ajak masyarakat peduli terhadap risiko

Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) mengajak masyarakat peduli terhadap risiko yang terjadi di sekitar terutama di tengah kondisi pandemi seperti sekarang.

"Sebagai organisasi kami ingin mengajak masyarakat sadar risiko melalui edukasi, advokasi, kajian, dan informasi berbasis bukti ilmiah," kata Ketua Masindo Dimas Syailendra Ranadireksa dalam webinar, Rabu.

Webinar bertajuk "Membangun Masyarakat Sadar Risiko Bersama Masindo di Era Pandemi" diselenggarakan berbarengan dengan peresmian berdirinya Masindo.

Melalui acara ini, Masindo beserta para narasumber memperkenalkan ragam pengurangan risiko yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

Dalam webinar tersebut, terdapat sejumlah narasumber yang aktif mengampanyekan sadar risiko, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia drg. Agus Suprapto, akademisi, peneliti kebijakan publik, serta figur publik yang juga merupakan penyanyi dan self-awareness enthusiast, Andien Aisyah.

drg. Agus selaku pembicara kunci mengapresiasi kehadiran Masindo dalam mendukung pemerintah meningkatkan kesadaran perilaku berisiko di tengah masyarakat, terutama di masa pandemi. Faktor kesehatan menjadi landasan utama agar bisa bergerak maju dalam bidang ekonomi, sumber daya manusia, maupun industri.

Oleh sebab itu, kesadaran akan risiko kesehatan di segala aspek kehidupan, bahkan mulai berada dalam kandungan orangtuanya, menjadi sangat penting dalam membentuk manusia yang berkualitas.

“Saya bersyukur dengan situasi dan adanya framing baru sebuah kelompok yang bermain di tingkat kesadaran. Ini hal baru, jadi saya ucapkan selamat dan sukses karena M masuk ke soul [jiwa] bukan soal yang tampak saja tapi di bawah alam sadar. Ini pekerjaan yang luar biasa dan lebih laten dampaknya terhadap masa depan kita,” ujar drg. Agus

Drg Agus menambahkan pemerintah sudah menjalankan program Gerakan Kesehatan Masyarakat (GERMAS) yang bertujuan memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat. Kehadiran Masindo akan semakin memperkuat program GERMAS.

"Peran Kemenko PMK mengkolaborasikan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk mitra. Mitra seperti Masindo bisa kami ajak berkolaborasi untuk memadukan dengan kementerian lain," ucapnya.

Dalam acara ini, Masindo juga menghadirkan penyanyi dan self-awareness enthusiast, Andien Aisyah.

Andien berpendapat kesadaran terhadap perilaku berisiko harus ditanamkan sejak dini demi menciptakan kehidupan yang berkualitas. Andien berkaca dari pengalamannya yang telah menjalankan pola hidup sehat sejak remaja.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas dibentuknya wadah ini. Dengan keberadaan Masindo, kita bisa menyebarkan awareness lebih luas dan dalam lagi,” ujarnya.

Menurut Andien, kesadaran yang rendah adalah pemicu utama masyarakat dapat terpapar risiko, baik dalam aspek kesehatan maupuk dampak terhadap lingkungan.

“Saya sangat mendukung gerakan Masindo, karena saya percaya bahwa kesadaran atas risiko penting untuk diperhatikan. Dengan mempelajari perilaku berisiko di kehidupan kita, maka kita akan lebih aware dan dapat mulai menerapkan pola hidup sehat dan bertanggung jawab. Apalagi di era pandemi, sadar risiko menjadi semakin penting terutama untuk menekan penyebaran Covid-19,” kata Andien.

Ketua Masindo, Dimas Syailendra Ranadireksa menyatakan masyarakat sering bertindak tanpa memikirkan tentang risiko dan cara menanggulanginya. “MASINDO mempunyai visi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli risiko untuk hidup lebih sehat secara jasmani dan rohani.

Untuk merealisasikan visi tersebut, Masindo akan membangun kesadaran mengenai risiko, dampak dan strategi menguranginya,” ujar Dimas.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah mengedukasi masyarakat tentang konsep pengurangan risiko atau bahaya (harm reduction) guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial terkait dengan kebiasaan tertentu melalui alternatif yang lebih baik, terutama jika berhenti total sulit dilakukan.

"Konsep ini telah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat, seperti menggunakan sabuk pengaman dan helm saat berkendara, inovasi mobil listrik, substitusi kantong plastik sekali pakai, dan beralih ke produk tembakau alternatif dibandingkan dengan merokok. Selain itu, budaya sadar risiko dapat dimulai dari penerapan protokol kesehatan dan upaya lainnya dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

Sumber : https://banten.antaranews.com/berita/198937/masindo-ajak-masyarakat-peduli-terhadap-risiko