Makanan yang dibakar, seperti BBQ, sate, dan ayam bakar, memiliki cita rasa yang khas dan disukai banyak orang. Tak heran jika kita kerap kali menemukan menu makanan yang dibakar dalam rumah-rumah makan yang kita kunjungi.
Makanan yang dibakar pun kerap kali menjadi pilihan untuk disajikan saat berkumpul bersama keluarga atau teman di acara-acara tertentu.
Namun, di balik mudahnya penyajian makanan tersebut, terdapat risiko kesehatan yang masih jarang diperhatikan oleh penggemarnya. Memasak makanan dengan dibakar dapat menghasilkan residu pembakaran dan senyawa TAR, yaitu zat kimia yang berpotensi untuk menyebabkan kanker.
Sebagai masyarakat #SadarRisiko, kita perlu lebih memahami dan dapat #KurangiRisiko dari kebiasaan tersebut.
Tahukah kamu bahwa memasak dengan cara dibakar atau dipanggang dapat menghasilkan TAR? TAR merupakan zat berbahaya yang bisa menyebabkan kanker karena mengandung senyawa karsinogenik dan partikel padat (solid particle)
Langkah-Langkah #KurangiRisiko dalam Kebiasaan Konsumsi Makanan
Untuk #KurangiRisiko mengkonsumsi makanan yang dibakar, berikut adalah beberapa langkah yang bisa mulai diterapkan Sobat #SadarRisiko.
MASINDO mengajak Sobat #SadarRisiko untuk selalu paham dan #KurangiRisiko dari kebiasaan-kebiasaan sehari-hari. Melalui artikel ini, MASINDO berharap masyarakat bisa membuat pilihan yang lebih baik dan rendah risiko, untuk hidup yang lebih baik.
Mengkonsumsi makanan sedikit gosong memang punya cita rasa sendiri, sehingga kerap kali digemari. Tapi, dengan #SadarRisiko akan dampaknya bagi kesehatan, kita bisa mengurangi risikonya dengan tips di atas atau beralih ke metode-metode konsumsi yang lebih rendah risiko, ya.
Yuk, baca artikel MASINDO lainnya dan ikuti akun media sosial MASINDO untuk terus membangun budaya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko.
#SadarRisiko #KurangiRisiko #MASINDO
Pemerintah dinilai perlu terlibat aktif dalam memperluas akses informasi akurat terkait konsep pengurangan bahaya tembakau melalui penggunaan produk tembakau alternatif, yang berbasis kajian ilmiah.
Minum kopi kerap telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Di kalangan pekerja, misalnya, untuk tetap terjaga dan fokus saat rapat panjang, atau menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, kopi selalu menjadi pilihan utama. .Namun, di balik manfaat kopi yang bisa membantu menyediakan dorongan energi untuk tetap produktif, terdapat beberapa risiko yang perlu diketahui. Melalui artikel ini, MASINDO (Masyarakat Sadar Risiko Indonesia) mengajak Sobat #SadarRisiko untuk lebih tahu manfaat dan risiko kebiasaan minum kopi.
Banyak yang belum tahu bahwa secara massa, kulit merupakan organ terbesar pada tubuh kita. Ketika menggunakan produk yang salah, alih-alih merawat kulit dan mendapatkan penampilan prima, kita berpotensi mengalami bisa masalah yang serius bagi kesehatan.