Makanan yang dibakar, seperti BBQ, sate, dan ayam bakar, memiliki cita rasa yang khas dan disukai banyak orang. Tak heran jika kita kerap kali menemukan menu makanan yang dibakar dalam rumah-rumah makan yang kita kunjungi.
Makanan yang dibakar pun kerap kali menjadi pilihan untuk disajikan saat berkumpul bersama keluarga atau teman di acara-acara tertentu.
Namun, di balik mudahnya penyajian makanan tersebut, terdapat risiko kesehatan yang masih jarang diperhatikan oleh penggemarnya. Memasak makanan dengan dibakar dapat menghasilkan residu pembakaran dan senyawa TAR, yaitu zat kimia yang berpotensi untuk menyebabkan kanker.
Sebagai masyarakat #SadarRisiko, kita perlu lebih memahami dan dapat #KurangiRisiko dari kebiasaan tersebut.
Tahukah kamu bahwa memasak dengan cara dibakar atau dipanggang dapat menghasilkan TAR? TAR merupakan zat berbahaya yang bisa menyebabkan kanker karena mengandung senyawa karsinogenik dan partikel padat (solid particle)
Langkah-Langkah #KurangiRisiko dalam Kebiasaan Konsumsi Makanan
Untuk #KurangiRisiko mengkonsumsi makanan yang dibakar, berikut adalah beberapa langkah yang bisa mulai diterapkan Sobat #SadarRisiko.
MASINDO mengajak Sobat #SadarRisiko untuk selalu paham dan #KurangiRisiko dari kebiasaan-kebiasaan sehari-hari. Melalui artikel ini, MASINDO berharap masyarakat bisa membuat pilihan yang lebih baik dan rendah risiko, untuk hidup yang lebih baik.
Mengkonsumsi makanan sedikit gosong memang punya cita rasa sendiri, sehingga kerap kali digemari. Tapi, dengan #SadarRisiko akan dampaknya bagi kesehatan, kita bisa mengurangi risikonya dengan tips di atas atau beralih ke metode-metode konsumsi yang lebih rendah risiko, ya.
Yuk, baca artikel MASINDO lainnya dan ikuti akun media sosial MASINDO untuk terus membangun budaya #SadarRisiko dan #KurangiRisiko.
#SadarRisiko #KurangiRisiko #MASINDO
Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko atas perbuatan tergolong masih rendah. Masih banyak yang bertindak tanpa berpikir tentang konsekuensinya
Masyarakat, khususnya mereka yang berusia di atas 18 tahun, memiliki peran krusial dalam menciptakan perubahan positif sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Partisipasi mereka mampu mengurangi risiko yang dapat menghambat kemajuan di berbagai aspek kehidupan. Hal inilah yang membuat Masyarakat Sadar Risiko (MASINDO) menginisiasi acara talkshow bertajuk “Unleashing Youth Power in Shaping the Future: Partisipasi Generasi Muda & Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko” sebagai upaya untuk mendorong masyarakat terlibat aktif dalam pembuatan kebijakan publik yang tepat.
Polusi udara, terutama di kota-kota besar, menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat modern di seluruh dunia. Dalam hal ini, WHO menetapkan pedoman parameter kualitas udara pada tahun 2021