Hai Sobat #SadarRisiko! Masalah kesulitan tidur dikarenakan pekerjaan, bermain game atau banyak pikiran turut mengganggu kualitas tidur dan dapat menyebabkan risiko lebih luas secara jangka panjang.
Kurangnya tidur secara kuantitas maupun kualitas sudah pasti akan menyebabkan kita kelelahan keesokan harinya. Namun, dampaknya bisa jauh lebih serius jika hal ini menjadi kebiasaan jangka panjang.
Saat kurang tidur, tubuh kita menghadapi berbagai risiko kesehatan seperti penurunan daya ingat yang disertai sulit fokus dan konsentrasi. Kekurangan tidur dan gangguan tidur juga akan menjadikan suasana hati tidak stabil, sensitif, dan moody sehingga kita mudah tersinggung.
Dari segi kesehatan, kekurangan dan gangguan tidur terutama secara jangka panjang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko obesitas serta menyebabkan kita rentan mengidap penyakit darah tinggi. Selain itu, ada pula risiko diabetes dan gangguan jantung yang berbanding lurus dengan kekurangan dan gangguan tidur.
Bagaimana kita dapat lebih #SadarRisiko dan mengetahui jika kita kekurangan tidur?
Sering mengantuk di siang hari tentunya merupakan gejala yang paling menonjol, terutama jika disertai mudah lelah dan “brain fog” atau kesulitan konsentrasi. Gejala fisik dapat berupa sering sakit kepala atau migrain, gangguan penglihatan seperti mata terasa berat dan penglihatan buram serta badan yang terasa pegal-pegal secara terus menerus.
MASINDO mengajak Sobat #SadarRisiko untuk menjaga pola tidur dan mendapatkan tidur berkualitas dengan cara-cara sebagai berikut:
Sobat #SadarRisiko perlu selalu mengingat bahwa tidur bukan sekadar istirahat namun bagian dari gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan jangka panjang kita.
Mulai sekarang, kita dapat #KurangiRisiko gangguan kesehatan akibat kurang tidur dengan menerapkan tips di atas untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk informasi risiko kesehatan lainnya, kunjungi media sosial MASINDO dan tetap #SadarRisiko untuk hidup lebih sehat!
Pada tanggal 17 Agustus 2024, Indonesia akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-79. Momentum ini menjadi pengingat bahwa hanya tersisa 21 tahun lagi menuju Indonesia Emas 2045, saat negara kita genap berusia 100 tahun. Di tengah euforia perayaan kemerdekaan, muncul pertanyaan penting: Sudahkah kita siap menghadapi tantangan masa depan?
Halo, Sobat #SadarRisiko! Siapa di sini yang gemar hiking atau mendaki gunung? Hiking adalah kegiatan berjalan kaki di alam terbuka, baik di dataran tinggi maupun pegunungan. Aktivitas fisik ini tergolong cukup intens karena tubuh bekerja lebih keras dari biasanya – bahkan dapat membakar kalori hingga 176 kalori setiap 30 menit!
Digital fatigue merupakan kondisi kelelahan mental dan fisik yang timbul akibat terlalu lama terpapar perangkat digital. Gejala yang sering muncul, antara lain, mata lelah dan kering, sakit kepala yang berkelanjutan serta sulit berkonsentrasi. Rasa kewalahan dengan notifikasi yang terus masuk juga dapat menimbulkan rasa cemas, hingga kesulitan beristirahat dan tidur di malam hari.