Sobat #SadarRisiko, pernahkah merasa tidak pede akibat bau asap yang menempel di tubuh dan pakaian? Penyebab utamanya adalah TAR, zat hasil proses pembakaran yang ada dalam asap. TAR mudah menempel pada rambut, pakaian, dan permukaan lain—dan lebih parahnya, bersifat karsinogenik serta dapat mengendap di paru-paru jika terhirup terus-menerus.
Dari mana asal bau asap?
Beberapa sumber utama paparan asap yang sering kita temui sehari-hari adalah dari:
Jika terus terpapar, bau asap bisa menempel kuat di tubuh dan pakaian, membuat kita cemas, minder. Akibatnya, kita kadang, menghindari interaksi sosial.
Tapi jangan khawatir Sobat #SadarRisiko, ada cara praktis untuk #KurangiRisiko!
Cara Menghindari dan Mengatasi Bau Asap
Dengan lebih #SadarRisiko terhadap paparan asap dan melakukan langkah pencegahan, kita bisa tetap tampil percaya diri tanpa khawatir soal bau asap yang mengganggu.
Yuk, jaga lingkungan dan kesehatan serta tetap percaya diri dalam pergaulan kita sehari-hari. Jangan biarkan asap mengurangi kualitas hidup dan rasa percaya dirimu. Dengan langkah-langkah kecil namun konsisten, kita semua bisa #KurangiRisiko.
Ikuti terus MASINDO dan media sosialnya untuk info menarik lainnya seputar kesehatan dan gaya hidup yang lebih aman!
Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko atas perbuatan tergolong masih rendah. Masih banyak yang bertindak tanpa berpikir tentang konsekuensinya
Polusi udara, terutama di kota-kota besar, menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat modern di seluruh dunia. Dalam hal ini, WHO menetapkan pedoman parameter kualitas udara pada tahun 2021
Polusi udara adalah salah satu masalah lingkungan mendesak yang dihadapi kota besar, seperti Jakarta. Hampir setiap hari, kualitas udara di Jakarta melampaui ambang batas Particulate Matter (PM) yang ditetapkan oleh WHO hingga 8 sampai 12 kali lipat. Tidak heran, Jakarta nyaris selalu menduduki peringkat 15 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.