Kembali Upaya Sadar Risiko

Risiko Berada Dalam Ruangan Ber-AC

Sobat #SadarRisiko, di negara tropis seperti Indonesia, Air Conditioning (AC) sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, terutama masyarakat perkotaan. Namun, tahukah kamu bahwa terlalu lama berada dalam ruangan ber-AC juga memiliki risiko?

Udara dingin dari AC cenderung kering dan bisa menyebabkan tubuh kita lebih cepat kehilangan cairan. Tanpa kita sadari, kita bisa mengalami dehidrasi ringan jika tidak cukup minum ketika berada di dalam ruangan ber-AC. Udara kering ini juga bisa menyebabkan kulit kita menjadi kering dan bersisik sehingga lama kelamaan bisa menyebabkan rasa gatal dan ruam pada kulit.

Masalah pernapasan juga bisa terganggu, terutama bagi yang memiliki alergi atau asma karena udara AC yang tidak terjaga kebersihannya dapat memicu masalah pernapasan. Iritasi mata akibat kekeringan juga merupakan salah satu risiko terlalu lama berada di ruangan ber-AC, terutama jika kita bekerja di depan layar komputer.

Beberapa orang mungkin mengalami nyeri sendi atau otot setelah terlalu lama berada di ruangan ber- AC. Ini bisa disebabkan oleh perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam dan di luar ruangan. Efek lainnya adalah ruangan ber-AC bisa membuat kita malas bergerak, yang pada akhirnya bisa menurunkan kebugaran tubuh kita dan jika terus menerus terjadi, hal ini juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita secara menyeluruh.

Meski ada beberapa risiko, bukan berarti kita harus menghindari AC sepenuhnya. Yang penting adalah bagaimana kita bisa menggunakannya secara bijak.

Berikut beberapa tips yang bisa Sobat #SadarRisiko praktikkan:

  1. Atur Suhu dengan Tepat
    Usahakan untuk mengatur suhu AC tidak terlalu rendah. Suhu ideal untuk ruangan adalah sekitar 24-26 derajat Celsius. Ini cukup untuk membuat ruangan nyaman tanpa terlalu dingin.

  2. Jaga Kelembaban Ruangan
    Gunakan humidifier di ruangan untuk menjaga kelembaban udara untuk membantu mencegah kulit dan mata kering.

  3. Bersihkan AC Secara Rutin
    Pastikan untuk membersihkan filter AC secara teratur, minimal tiga bulan sekali atau lebih sering jika diperlukan agar menjaga kualitas udara di dalam ruangan.

  4. Istirahatkan AC
    Jika memungkinkan, matikan AC secara berkala dan buka jendela untuk membiarkan udara segar masuk ke dalam ruangan.

  5. Jangan Lupa Bergerak
    Lakukan peregangan atau jalan-jalan singkat setiap beberapa jam sekali untuk menjaga sirkulasi darah dan kebugaran tubuh.
  1. Minum Air yang Cukup
    Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi, terutama jika kamu berada di ruangan ber-AC dalam waktu lama.

  2. Gunakan Pelembab Kulit
    Aplikasikan pelembab kulit secara teratur untuk mencegah kulit kering dan iritasi.

  3. Istirahatkan Mata
    Jika bekerja di depan komputer, terapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, lihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

  4. Perhatikan Pakaian
    Pilih pakaian yang sesuai dengan suhu ruangan. Bawa jaket atau sweater tipis jika diperlukan.

  5. Jaga Kesehatan Secara Umum
    Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan tidur yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.

 

Sobat #SadarRisiko, penggunaan AC memang bisa memberikan kenyamanan, tapi kita juga perlu #SadarRisiko akan dampaknya. Kita bisa #KurangiRisiko akibat terlalu lama berada di ruangan ber-AC jika menggunakannya secara bijak.

Mari kita mulai menerapkan kebiasaan baik di ruangan ber-AC agar tetap produktif dan sehat saat berada di rumah maupun di tempat kerja.

Bagikan artikel ini kepada keluarga dan teman-teman agar mereka juga bisa menjaga kesehatan sambil tetap menikmati kenyamanan AC!

Artikel Lainnya

Menyongsong Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Sadar Risiko

Upaya Sadar Risiko

Menyongsong Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Sadar Risiko

Pada tanggal 17 Agustus 2024, Indonesia akan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-79. Momentum ini menjadi pengingat bahwa hanya tersisa 21 tahun lagi menuju Indonesia Emas 2045, saat negara kita genap berusia 100 tahun. Di tengah euforia perayaan kemerdekaan, muncul pertanyaan penting: Sudahkah kita siap menghadapi tantangan masa depan?

Sadar Risiko Diabetes Cegah Seseorang dari Komplikasi Stroke-Jantung

Pendekatan Pengurangan Bahaya

Sadar Risiko Diabetes Cegah Seseorang dari Komplikasi Stroke-Jantung

Sebagai antisipasi, masyarakat harus sadar risiko terhadap faktor risiko diabetes melitus dengan menerapkan gaya hidup sehat. Perubahan ini perlu dukungan semua pihak agar bisa terwujud. Upaya preventif perlu diperkuat lagi tanpa harus mengabaikan pendidikan

Upaya Pengurangan Bahaya Tembakau di Indonesia

Pengurangan Bahaya Tembakau

Upaya Pengurangan Bahaya Tembakau di Indonesia

Sobat MASINDO, prevalensi perokok dewasa di Indonesia terus menjadi isu kesehatan yang menjadi sorotan. Hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa terjadi penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang dalam sepuluh tahun terakhir, yaitu dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta perokok pada 2021.